Showing posts with label Tokoh. Show all posts
Showing posts with label Tokoh. Show all posts

Saturday, 17 August 2013

Pahlawan Islam, Shalahuddin Al-Ayyubi

Belajar dari shalahuddin Al-Ayyubi , Bahwa hanya dengan JIHAD Palestina akan dapat terebut kembali…..

Great Leader itu bernama Shalahuddin al-Ayubi. Penakluk Palestina yang merebut kambali tanah suci Palestina dari tangan pasukan salib Kristen Eropa. Orang-orang Barat mengenalnya dengan Saladin, dan namanya abadi di Eropa ratusan tahun lamanya. Saking hebatnya Shalahuddin, di Eropa diberlakukan pajak yang disebut Pajak Saladin (Saladin Thite).

Shalahuddin al-Ayubi, terlahir dengan nama Yusuf Shalahuddin bin Ayub pada sekitar tahun 1138 M. Dia berasal dari suku Kurdi. Keluarganya tinggal di Tikrit, sekarang termasuk wilayah Irak, tempat di mana saat itu Islam sedang berjaya. Ayahnya, Najmuddin Ayub, diusir dari Tikrit dan pindah ke Mosul tempat di mana dia bertemu dengan Imaduddin Zengi, penguasa Mosul, yang juga pendiri Dinasti Zengi, yang memimpin tentara muslim melawan Pasukan Salib di Edessa. Imaduddin menunjuk Najmuddin untuk memimpin bentengnya di Baalbek. Setelah kematian Imaduddin Zengi tahun 1146, anaknya, Nuruddin menjadi penguasa Mosul. Shalahuddin dikirim oleh Nuruddin ke Damaskus untuk melanjutkan pendidikannya.

Shalahuddin kemudian memasuki Mesir. Saat itu Mesir dikuasai oleh Khilafah Fathimiyah. Pada tahun 1171, al-Adhid, penguasa Mesir dari Dinasti Fathimiyah wafat. Shalahuddin bersegera meruntuhkan kekuasaan Khilafah Fathimiyah dan segera mengembalikan kekuasaan yang sah kepada Khilafah Abbasiyah di Baghdad. Shalahuddin melakukan revitalisasi perekonomian Mesir, mereformasi militer, serta menerapkan kembali nilai-nilai keislaman. Shalahuddin membangun sekolah-sekolah dan rumah sakit. Dia juga membuka gerbang istana untuk umum, di mana sebelumnya hanya bagi kalangan bangsawan saja. Pada saat itu Pasukan Salib menyerang Alexandria Mesir, namun dengan kegigihan muslimin dan pertolongan Allah, mereka berhasil dikalahkan.

Shalahuddin selalu berupaya mengusir salibis dari tanah suci Palestina, namun ia berpikir, bahwa agar menang ia harus menyatukan Mesir dan Syiria, seperti yang dicita-citakan Nuruddin. Maka datanglah Shalahuddin untuk menaklukkan Syiria tanpa perlawanan berarti, bahkan disambut oleh penduduk Syiria. Di sana Shalahuddin menikahi janda Nuruddin untuk memperkuat hubungan antara penguasa dirinya dengan penguasa sebelumnya. Ketika Shalahuddin menyatukan Aleppo pada tahun 1176, dia hampir dibunuh oleh Hasyasyin, pembunuh rahasia terorganisir yang dibentuk oleh Syi’ah Ismailiyah untuk membunuh pemimpin-pemimpin Sunni. Dengan kepiawaian politik yang luar biasa, Shalahuddin meminta restu dari Khalifah al-Mustadhi dari Khilafah Abbasiyah untuk merekonsiliasikan wilayah-wilayah yang belum sepenuhnya tunduk kepada Khilafah Abbasiyah.

Kedekatan dengan ulama pun dibangun oleh Shalahuddin, di mana ia selalu meminta nasihat para ulama dalam menjalankan kebijakan militer dan pemerintahannya. Salah seorang ulama terkenal dari Mazhab hambali, Ibnu Qudamah, menjadi penasihat Shalahuddin, dan mendampinginya saat Shalahuddin menaklukkan Palestina.

Setelah Syiria mencapai kondisi stabil, Shalahuddin kembali ke Kairo untuk mengadakan beberapa perbaikan. Dia menitipkan Syiria kepada saudaranya. Shalahuddin membangun benteng mengelilingi mesir untuk membendung serangan musuh dan melindungi penduduknya. Pembangunan benteng itu dipercayakannya kepada Bahaudin Qarqusy. Shalahuddin juga membangun armada laut untuk melindungi Mesir dari berbagai serangan Pasukan Salib.

Ketika itu kondisi kaum muslimin sedang berada dalam salah satu kondisi terburuk. Gelimangan harta dan kenikmatan hidup telah membutakan mata hati mereka sehingga mereka enggan berjihad. Karena kekhilafahan Islam membuat kehidupan begitu makmur dan sejahtera, kaum muslimin menjadi terlena sehingga mereka tidak mampu menahan serangan pasukan salibis. Karena itulah berinisiatif untuk mengadaka peringatan Maulid Nabi Muhammad demi mengingatkan kaum muslimin agar kembali kepada jalan Islam dengan berjihad dan berdakwah menjalakan perintah Allah dan RasulNya.

Dengan parade Maulid Nabi itu Shalahuddin mengingatkan kaum muslimin kepada perjuangan dan pengorbanan Rasulullah dan para sahabatnya dalam mempertahankan kehormatan agama Allah ini. Sangat jelas sekali bahwa tujuan diselenggarakannya Maulid nabi adalah untuk membangkitkan kembali ruhul jihad kaum muslimin yang telah lama membeku. Setelah parade Maulid nabi yang diselenggarakan di seluruh negeri-negeri Islam itu, terbentuklah pasukan jihad yang sangat besar. Beda banget sama Maulid Nabi yang ada sekarang. Maulid sekarang mah nggak membangkitkan semangat jihad dan nggak mampu membentuk pasukan jihad untuk membebaskan saudara-saudara kita di palestina yang sedang dibantai Israel.

Setelah segala konsolidasi selesai, Shalahuddin mulai melirik Palestina yang tengah dikuasai oleh tentara Salib Eropa. Terngiang di telinga Shalahuddin jeritan orang-orang yang dibantai pasukan salib. Tahun 1177 M Shalahuddin mulai membangun pasukan untuk berjihad mengambil kembali tanah suci kaum muslimin. Pertama ia masuk menaklukkan Askalon dan Ramallah, dengan mengalahkan Pasukan Salib di beberapa pertempuran. Namun pada pertempuran Montgisard tanggal 25 November 1177 M, Shalahuddin mengalami kekalahan yang cukup parah saat melawan pasukan Reynald de Chatillon dan Baldwin IV, dan menjadi pelajaran berharga baginya.

Awalnya pertempuran terjadi antara pasukan Shalahuddin dengan pasukan Baldwin IV Raja Palestina, tapi kemudian datang pasukan Reynald de Chatillon, Balian de Ibelin, dan pasukan Kastria Templar. Dikeroyok begitu rupa, pasukan Shalahuddin tercerai berai dan beberapa prajurit terbaiknya syahid. Baldwin terus mengejar pasukan Shalahuddin sampai malam, Shalahuddin mundur ke Askalon sampai ke Mesir dengan sisa pasukannya. Kekalahan ini disyukurinya karena banyak mengantarkan pasukan muslim mencapai cita-citanya yaitu syahid, dan sekaligus menjadi pecut penyemangat agar berjuang lebih kuat lagi.

Ruhul jihad terus bergelora di hati Shalahuddin dan dia membentuk lagi tentara Allah untuk merebut Palestina. Kafilah jihadnya terus berangkat ke Damaskus, dengan nyanyian-nyanyian jihad yang mengundang seluruh kaum muslimin untuk bergabung. Shalahuddin kemudian melancarkan serangan berikutnya dari Damaskus. Dia meyerang Tiberias, Tyre, dan Beirut. Pada Juni 1179 M, sampailah kafilah jihad Shalahuddin di pinggir kota Marjayoun dan berhadap-hadapan lagi dengan pasukan Baldwin IV, musuh lamanya. Pasukan Baldwin kalah telak dan banyak yang tertangkap termasuk Raja Raymond. Baldwin sendiri lolos dan mundur.

Bulan Agustus tahun yang sama, pasukan Shalahuddin mengepung Benteng Chastellet di Hebrew. Benteng ini belum selesai dibangun, baru rampung satu dinding dan satu menara. Baldwin sendiri tidak ada di tempat, dia sedang sibuk membangun pasukan di Tiberias. Shalahuddin menaklukkan benteng ini, dan ketika Baldwin datang dari Tiberias (jaraknya hanya setengah hari perjalanan), Baldwin melihat panji-panji syahadat warna hitam dan putih telah berkibar di Benteng Chastellet. Dengan gentar Baldwin mundur.

Palestina adalah tanah suci kaum muslimin. Seorang Ulama, Ibnu Zaki, berkhutbah: “Kota itu adalah tempat tinggal ayahmu, Ibrahim, dari situlah Nabi Muhammad diangkat ke langit, kiblatmu sholat pada permulaan Islam, tempat yang dikunjungi orang-orang suci, makam-makan para Rasul. Kota itu adalah negeri tempat manusia berkumpul pada hari kiamat, tanah yang akan menjadi tempat berlangsungnya kebangkitan”.

Shalahuddin mengerahkan segenap kekuatan mujahidin untuk menggempur benteng Palestina. Barisan pelontar batu api (manjaniq) dikerahkan untuk meruntuhkan benteng Palestina. Balian de Ibelin juga balas melontarkan manjaniq-nya sehingga kaum muslimin menjemput syahid. Tekanan mujahidin begitu kuat, sehingga Balian mengirim dua orang utusan untuk meminta jaminan keselamatan dari Shalahuddin. Namun Shalahuddin menolak dan mengingatkan mereka akan pembantaian besar yang mereka lakukan seratus tahun lalu di tahun 1099 M. Akhirnya Balian de Ibelin datang sendiri menghadap Shalahuddin dan mengancam akan membunuh semua manusia di dalam benteng, menghancurkan masjid Al-Aqsa, dan berjuang sampai mati, jika permohonannya tidak mendapat jaminan keamanan. Setelah mengadakan syura dengan beberapa ulama dan penasihat militer, Shalahuddin menerima proposal Balian de Ibelin.

Syarat Shalahuddin adalah Balian de Ibelin harus menyerahkan Palestina secara penuh kepada kaum muslimin. Kemudian seluruh prajurit kristen Eropa wajib menebus diri mereka sendiri dalam waktu 40 hari. Akhirnya pada hari Jumat bertepatan dengan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammd tanggal 27 Rajab 583 H (2 Oktober 1187 M), Shalahuddin memasuki Palestina dengan panuh kedamaian dan ketenangan. Masjid-masjid dibersihkan dari salib-salib kafir dan setelah 88 tahun tak terdengar menggantikan lonceng-lonceng kematian. Dan hanya dengan pasukan jihad-lah Palestina detik ini bisa dibebaskan dari tangan penjajah keji Israel. Hanya dengan jihad…La haula wa laa quwwata illa billah!

Sumber : http://www.arrahmah.com


BAGIKAN ARTIKEL : Facebook Twitter Google+ Linkedin

Tuesday, 6 August 2013

Syekh Ahmad Yassin Pendiri Hamas di Palestina

Syekh Ahmad Yassin, salah satu pendiri Hamas, yang dibunuh Israel pada tanggal 22 Maret 2004, adalah seorang guru kelahiran 1 Januari 1929, yang mencatatkan organisasi Mujama al-Islami Hamas ini secara legal di Israel pada 1978. Ia berpijak ke Ikhwanul Muslimin yang didirikan Hasan al-Banna pada 1928 di Mesir. Pemerintah Israel kala itu justru menyokong Hamas, yang hanya berkutat di bidang sosial, moral, dan pendidikan. Tel Aviv juga memanfaatkan Hamas untuk menyaingi kepopuleran Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) yang dipimpin Yasser Arafat.

Matthew Levitt dalam bukunya, Hamas: Politics, Charity, and Terrorism in the Service of Jihad, menulis, Hamas yang akronim dariHarakat al-Muqawama al-Islamiya atau Gerakan Perlawanan Islam didirikan pada 14 Desember 1987. Organisasi ini merupakan pengembangan dari Ikhwanul Muslimun—yang berpusat di Mesir—cabang Palestina.

Berkembang sebagai organisasi karitas, Hamas diam-diam juga berkembang sebagai organisasi bersenjata. Hal ini baru terkuak di akhir 1987. Yassin, alumnus Universitas Al-Azhar, Mesir, meluncurkan Harakat Muqawama al-Islamiya — disingkat Hamas — yang berarti Gerakan Perlawanan Islam.

Tujuan pendirian Hamas dicantumkan di aktanya: “mengibarkan panji-panji Allah di setiap inci bumi Palestina“. Dengan kata lain: melenyapkan bangsa Israel dari Palestina dan menggantinya dengan negara Islam. Hamas baru ini dibidani Yassin dan tujuh orang berpendidikan tinggi: Abdul Aziz al-Rantissi (dokter spesialis anak), Abdul Fatah Dukhan dan Muhammad Shamaa (keduanya guru),Isa Nashar dan Abu Marzuq (insinyur mesin), Syekh Salah Silada (dosen), dan Ibrahim al-Yazuri (farmakolog).

Hamas didirikan sebagai bentuk ketidakpuasan terhadap organisasi-organisasi perlawanan Palestina yang lebih dahulu dalam menghadapi Israel. Mereka dinilai lembek dan cenderung kompromistis. Fatah, misalnya, membuka dialog dengan Israel.

Peluncuran Hamas menemukan momentumnya dengan kebangkitan Intifadah I, yang bergolak di sepanjang Jalur Gaza. Anak-anak Palestina tak gentar melawan tentara Israel dengan batu-batu sekepalan tangan. Sejak itu, sayap-sayap militer Hamas beroperasi secara terbuka. Mereka meluncurkan sejumlah serangan balasan—termasuk bom bunuh diri—ke kubu Israel.

Pada Agustus 1993, Arafat duduk semeja dengan Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin. Hasilnya adalah Deklarasi Oslo. Rabin bersedia menarik pasukannya dari Tepi Barat dan Jalur Gaza serta memberi Arafat kesempatan menjalankan sebuah lembaga semiotonom yang bisa “memerintah” di kedua wilayah itu. Arafat “mengakui hak Negara Israel untuk eksis secara aman dan damai”. Hamas tidak menyetujui perjanjian ini.

Pada Januari 2006, Hamas melangkah ke arena politik formal. Secara mengejutkan, mendulang kemenangan—meraih 76 dari 132 kursi dalam pemilihan anggota parlemen Palestina. Hamas mengalahkan Fatah, partai berkuasa sebelum pemilu saat itu. Kabinet yang didominasi orang Hamas terbentuk. [1]id.wikipedia.


BAGIKAN ARTIKEL : Facebook Twitter Google+ Linkedin

Saturday, 20 April 2013

Orang Terkaya Di Arab Saudi

Pada April 2013 Forbes Timur Tengah melansir lima orang paling kaya sejazirah Arab. Negeri melimpah minyak itu memang dikaruniai hasil bumi dan mereka mampu mengolahnya serta mengembangkan bisnis hingga bersaing dengan pengusaha-pengusaha barat. Para pangeran Arab Saudi bahkan sudah digaji sejak kecil. Mereka hidup makmur meski demikian hanya satu dari kerabat kerajaan Saudi yang dinobatkan menjadi orang terkaya sejagat yakni Pangeran Al Walid Bin Talal. Dia berambisi menjadi orang terkaya sejagat. al Walid bahkan pernah protes pada Forbes yang menempatkannya pada posisi 20 dengan jumlah total kekayaan Rp 193,7 triliun padahal Rp 271,9. Dengan jumlah uang sebanyak itu Al Walid harusnya menempati posisi ke-15.

Lantas siapa lagi orang paling kaya se-Arab versi Forbes? Berikut ulasannya.

1. Al Walid bin Talal


Pangeran Al Walid bin Talal menjadi salah satu anggota keluarga kerajaan Arab Saudi kini menduduki peringkat pertama daftar orang terkaya se-Arab. Dengan total kekayaan Rp 193,7 triliun. Dengan kekayaannya itu dia mampu menghidupi anak-cucu hingga 17 generasi mendatang.

Banyak orang berani bersaksi, keponakan Raja Abdullah itu kekayaannya lebih dari itu yakni sekitar Rp 271,9 triliun yang dia peroleh dari menanam saham di banyak perusahaan besar seperti Apple, Citigroup, News Corp, Facebook, Twitter dan beberapa jaringan lain di bawah Kingdom Holding.

2. Joseph Safra


Joseph Safra berdarah Brasil kelahiran dan menetap di Libanon, berada di posisi kedua orang paling tajir se-Arab. Total kekayaannya sekitar Rp 154,4 triliun yang didapatnya dari Grup Safra bergerak bahkan memiliki Bank Nasional Safra New York. Lelaki 73 tahun itu kini mempersiapkan anak-anaknya untuk memegang dan mengolah kekayaannya. Safra mengaku hendak pensiun sembari mengawasi kinerja anak-anaknya.

3. Muhammad Al Maudi


Dengan kekayaan Rp 131,1 triliun, Muhammad Al Maudi pantas disebut orang terkaya ketiga se-Arab. Lelaki berdarah Etiopia. Pada tahun ini Forbes mendapuknya menjadi taipan nomor satu kulit hitam. Bisnis Al Maudi bertebaran mulai dari rumah sakit, minyak, agrikultur, hotel, dan masih banyak lagi.

4. Muhammad Bin Issa Al Jaber


Muhammad Bin Issa Al Jaber menjadi orang terkaya keempat se-Arab dengan total kekayaan mencaoai Rp 67,9 triliun. Bisnisnya lebih banyak di bidang pelayanan, perhotelan, dan tempat wisata. Lelaki tambun ini memounyai banyak tempat tinggal. Dia berpindah-pindah dari Ibu Kota Paris, Prancis, Ibu kota London, Inggris, Kota Vienna, Italia, dan Kota Jeddah, Arab Saudi.

5. Nassef Sawiris


Nassef Sawiris asal Mesir menjadi orang paling kaya kelima se-Arab. Dia sejak kecil sudah menjalankan bisnis dari ayahnya, Onsi Sawiris. Total kekayaan Sawiris senilai Rp 63,1 triliun. Didapat dari bisnis manufaktur dan konstruksi. Sawiris lebih banyak menghabiskan waktu di luar negaranya. Dia sering bepergian ke Inggris dan wilayah Asia.

sumber : merdeka.com


BAGIKAN ARTIKEL : Facebook Twitter Google+ Linkedin

Saturday, 13 April 2013

Lima anggota tubuh pesohor sejagat yang diawetkan

Kematian tokoh-tokoh dunia berpengaruh memang terkadang tidak bisa diterima begitu saja oleh para pengikutnya dan sejagat. Salah satu paling tersohor yakni otak si jenius Albert Einstein. Banyak ilmuwan tak rela begitu saja anggota tubuh itu dikubur. Sebaliknya mereka mengawetkan itu sekedar mengetahui kenapa Einstein sangat cerdas.

Selain Einstein ada pula penis Napoleon Bonaparte dan masih banyak lagi. Kali ini dilansir dari listverse.com, ada lima pesohor yang anggota tubuhnya juga diawetkan dan menjadi simbol penting untuk mengenang peristiwa berkaitan dengannya. Siapa saja mereka, berikut ulasannya.

1. Penis Grigori Rasputin


Grigori Rasputin dikenal pemuka agama Kristen Ortodoks namun justru gemar memperkosa suster-suster gereja dan menggunakan penisnya untuk menyampaikan pesan suci pada perempuan. Kematiannya menjadi hal paling diinginkan namun daya tarik lelaki Rusia itu masih sangat kuat. Seluruh tubuhnya dikubur kecuali kemaluannya lantaran dipercaya kemaluan ini sumber kekuatan Putin. Kini dipajang di Museum Erotika di Kota St. Petersburg. 

2. Tengkorak Abraham Lincoln


Di museum obat dan kesehatan di Negara Bagian Maryland, Amerika Serikat, beberapa benda peninggalan mantan presiden negara itu Abraham Lincoln disimpan rapi. Setelah presiden itu meninggal karena ditembak di bagian kepala, dia menerima perawatan terbaik namun nyawanya tetap tidak tertolong. Saat memindahkan peluru di tengkoraknya juga merupakan pekerjaan rumah yang tidak gampang. Kegiatan ini berakhir dengan pembekuan darah dan keretakan di tempurung kepalanya. Kini pecahan tengkorak itu disimpan di museum tersebut bersama dengan peluru menewaskan Lincoln.

3. Gigi Siddharta Buddha Gautama


Sidharta Buddha Gautama merupakan guru spiritual mengajarkan konsep Budism di abad ke 6 sebelum Masehi di India. Dari sekian banyak figur keagamaan, dia satu-satunya menjadi objek pemujaan para pengikut setianya. Setelah Buddha meninggal dia dikremasi di atas tumpukan kayu bakar cendana dan seluruh tubuhnya jadi abu namun salah satu gigi taringnya tidak ikut terbakar dan disimpan di tempat paling sakral di India namun tidak disebutkan letaknya. Saat pecah perang di pelbagai wilayah India, gigi itu menjadi objek perebutan. Kini gigi tersebut aman disimpan dalam kotak kaca emas di Kota Kandy, Sri Lanka.

4. Jari tengah Galileo Galilei


Galileo Galilei merupakan ahli bintang sekaligus filsuf dan dikenal bapak ilmu alam. Dia pula menemukan teori bulan mengelilingi bumi dan bumi mengelilingi matahari namun hal ini ditentang oleh gerjea. Dia akhirnya ditahan oleh pihak gereja hingga ajal.

Setelah kematiannya dia dikuburkan di pemakaman sederhana. Generasi selanjutnya mengetahui kecerdasan Galileo dan tubuhnya dipindahkan ke makam yang lebih megah. Selama pemindahan, salah seorang pengagumnya memutuskan untuk mengambil bagian tubuh apapun dari Galileo. Dia akhirnya memutus jari tengah tangan kanan ilmuwan itu.nJari tersebut kini dapat ditemui di Museum Sejarah di Kota Florence, Italia. Jari itu menjadi simbol Galileo berhasil memutar pikiran gereja dan dunia.

5. Kepala Oliver Cromwell


Oliver Cromwell merupakan tokoh politik dan anggota militer Inggris menghapus sistem kerajaan di Negara Tiga Singa itu. Dia juga dituding bertanggung jawab atas pembantaian umat Katolik di Skotlandia dan Irlandia. Atas dosanya itu, dia dieksekusi namun mayatnya digali kembali untuk diadili.

Kepala mayat itu dipenggal lalu tubuhnya digantung di tempat bernama Westminster Hall. Seseorang mencuri kepala Cromwell dengan kulit yang masih tersisa di tengkoraknya. Bagian tubuh itu akhirnya diawetkan dan diperjual belikan pada kolektor. Pada 1960 kepala itu akhirnya dimakamkan di sebuah kampus di Kota Cambridge. Posisinya dirahasiakan agar melindungi penganiayaan pada kepala itu lebih lanjut.

Sumber : merdeka.com





BAGIKAN ARTIKEL : Facebook Twitter Google+ Linkedin

"Jabat Tangan" Yang Paling Bersejarah Di Dunia Ini


Jabat tangan, adalah sebuah bahasa tubuh yang menunjukan adanya itikad baik dari seseorang ke orang lain. Sejarah pun mencatat lima "jabat tangan" dari sejumlah tokoh terkenal di dunia ini yang cukup fenomenal.

1. Adolf Hitler & Neville Chamberlain (23 September 1938)

Ketika Nazi Jerman mempersiapkan pengiriman pasukan ke Cekoslovakia untuk menduduki Sudetenland, Perdana Menteri Inggris Neville Chamberlain mengadakan kunjungan ke Jerman. Pada tengah malam, Chamberlain bertemu dengan Kanselir Adolf Hitler. Hitler pun menyambut Chamberlain di Hotel Dreesen dengan bersalaman. Demikian, dilansir dari History.com, Sabtu (13/4/2013).

Meski mereka berdua telah berjabat tangan dan saling memberikan senyum serta tawanya, pertemuan antara Chamberlain dan Hitler tidak mulus. Beberapa hari kemudian, Chamberlain kembali ke Jerman dan membuat kesepakatan dengan Hitler di Kota Munich. Chamberlain memperbolehkan Nazi menduduki Sudetenland dengan imbalan sebuah perdamaian antara Jerman dan Inggris. 

Pada saat itu, Chamberlain yakin bahwa Hitler tidak lagi memiliki ambisi merebut wilayah lainnya. Chamberlain pun pulang ke London dan disambut bak seorang pahlawan. Pria itu langsung menuju Istana Buckingham untuk menerima ucapan selamatnya. 


2. Harry Truman, Winston Churchill & Joseph Stalin (25 Juli 1945)

Beberapa pekan setelah Nazi Jerman mengaku kalah dalam Perang Dunia II, para pemimpin negara Sekutu berkumpul di Potsdam, Jerman, untuk membentuk Eropa pascaperang. Presiden Amerika Serikat (AS) Harry Truman, Perdana Menteri Inggris Winston Churchill dan Pemimpi Uni Soviet Joseph Stalin bertemu dan berjabat tangan. 

Saat itu, Soviet mulai dicurigai ingin mengembangkan pengaruhnya ke Eropa Tengah dan Timur. Sehari setelah ketiga pemimpin itu bersalaman, Churchill langsung mundur dari jabatannya karena kalah dalam pemilu. Beberapa bulan kemudian, Churchill mengatakan bahwa sebuah "Tirai Besi" telah membelah Eropa. 

3. John F. Kennedy & Bill Clinton (24 Juli 1963)

Pada saat ini, Presiden Amerika Serikat John F. Kennedy berpidato di depan para pemuda-pemuda Negeri Paman Sam di Gedung Putih dalam acara Boys Nations. 

Salah seorang pemuda menghampiri Kennedy dan menyalaminya. AS pada saat itu tidak sadar bahwa pemuda berusia 16 tahun yang menyalami Kennedy adalah seseorang yang akan menduduki Gedung Putih di masa yang akan datang. 

Saat Clinton menjabat sebagai Presiden AS, Clinton menunjukan foto itu ke publik. Menurutnya, salaman dengan Kennedy merupakan momen yang sangat menginspirasi.

4. Anwar Sadat & Menachem Begin (26 Maret 1979)

Jabatan tangan di Timur Tengah ini merupakan salah satu jabat tangan bersejarah dan tragis. Jabat tangan antara Presiden Mesir Anwar Sadat dan Perdana Menteri Israel Menachem Begin dilakukan bersamaan dengan penandatanganan perjanjian damai Mesir dan Israel yang diprakarsai oleh Presiden AS Jimmy Carter. 

Perjanjian damai yang disebut dengan nama Perjanjian Camp David itu telah mengakhiri rivalitas Israel dan Mesir yang sudah berlangsung selama puluhan tahun. Mesir menjadi negara Arab pertama yang mengakui eksistensi Negeri Yahudi itu. Namun dua tahun kemudian, Sadat tewas ditembak oleh seseorang yang menentang perdamaian Israel dan Mesir.

5.Yitzhak Rabin & Yasser Arafat (13 September 1993)

Jabat tangan antara Perdana Menteri Israel Yithzak Rabin dan Ketua Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Yasser Arafat turut disambut oleh AS namun dikecam oleh beberapa pihak lainnya. Jabat tangan itu mereka lakukan saat mereka menandatangani Perjanjian Oslo.

Israel dan Palestina jelas merupakan musuh bebuyutan, namun kedua pemimpin mereka berhasil salaman atas prakarsa Presiden AS Bill Clinton. Jabat tangan dan senyum itupun hanya berlangsung sementara karena kedua pihak tersebut kembali berseteru hingga Arafat meninggal dunia.

Sumber : okezone.com


BAGIKAN ARTIKEL : Facebook Twitter Google+ Linkedin

Tiga Ilmuan Besar Yang Dianggap Sesat




Ilmuwan hebat yang telah menelurkan buah karyanya dianggap telah banyak berkontribusi terhadap cara pandang manusia di Bumi. Apakah ilmuwan besar ini selalu berada dalam kesesatan, bahkan melanggar batasan pada ajaran agama tertentu. Dilansir BBC, Jumat (12/4/2013), sebelum teori maupun karya seorang ilmuwan hebat ini diterima, teori besar tersebut mengalami kritik keras dan pengusulnya bisa ditolak, bahkan di fitnah.

Kadang-kadang otoritas keagamaan menyerang teori tersebut. Tidak hanya itu, rekan-rekan ilmuwan juga dapat menyangkal dan mengkritik teori tersebut. Para jenius yang beruntung ini bisa diakui karya mereka ketika mereka masih hidup. Namun, sebagian dari ilmuwan besar ini juga hanya dihargai ketika mereka telah meninggal.

Berikut beberapa ilmuwan yang dianggap sesat versi BBC:

1. Isaac Newton (1642-1727)

Isaac Newton mengubah segalanya dengan teori gravitasi dan hukum gerak. Ia menunjukkan bagaimana alam dapat diukur dan dipahami. Ia bahkan mendeskripsikan alam semesta (universe) sebagai 'Sensorium of God', yang menunjukkan Tuhan sebenarnya adalah ruang dan waktu itu sendiri.

Newton kabarnya menolak Ketuhanan yang ada pada Yesus Kristus dan Holy Trinity. Newton juga percaya bahwa inspirasi untuk teorinya tentang gravitasi berasal langsung dari Tuhan. Ini dikatakan membuatnya menjadi nabi (prophet) modern. 

2. Galileo Galilei (1564-1642)

Galileo Galilei merupakan ilmuwan klasik yang dianggap sesat karena ia mempromosikan keyakinan bahwa Bumi bergerak melalui langit/surga (heavens). Pada saat itu, diterima bahwa Bumi itu diam dan matahari yang bergerak di langit.

Galileo berikeras bahwa Bumi bergerak tidak bertentangan dengan isi Kitab Suci. Padahal, hal tersebut ketika itu dilarang. Hanya teolog Vatikan yang diberdayakan untuk menafsirkan Alkitab.

3. Charles Darwin (1809-1882) 

Setelah Galileo, ilmuwan yang hadir dengan konsep maupun teorinya yang berbentrokan dengan Gereja, Charles Darwin. Ia memaparkan bahwa spesies berevolusi secara bertahan dengan waktu, serta beradaptasi dengan lingkungan mereka.

Beberapa Gereja Inggris menganggap evolusi sesat Darwin, menyiratkan makna bahwa Bumi tidak diciptakan dengan sempurna. Kalangan lainnya berpikir bahwa kemampuan beradaptasi memang merupakan desain Tuhan selama ini.

Darwin menerbitkan idenya pada 1859, dalam The Origin of Species. Ketika memasuki budaya populer, seorang kartunis bahwa menggambarkan Darwin sebagai kera.

Pada peristiwa debat di Oxford pada 1860, ia mengungkapkan bahwa teori yang dia buat menyebabkan 'acutest pain' atau 'sakit'. Darwin memegang tinggi Alkitab dan mengimbau seluruh penonton untuk percaya Tuhan ketimbang manusia, namun sebagian besar kerumunan ilmiah meneriaki dia.

Sumber : Okezone.com


BAGIKAN ARTIKEL : Facebook Twitter Google+ Linkedin

 

Copyright @ 2015 INFORMASI DAN TEKNOLOGI.

Designed by Deddy De Gazaa | Boh Jak